Senin, 14 Januari 2019

Environmental Project di Bumi Lancang Kuning

Pekanbaru, Riau.

14 bulan terakhir ini saya join dalam remediation project di Riau, tepatnya Pekanbaru, Rumbai, Minas. tentu saja daerah ini sangat lekat dengan perusahan oil & gas yang terkenal itu, Chevron.

Jika mengingat dua tahun lalu, di 2017 adalah masa-masa yang bergejolak. Bergejolak dalam arti, ada waktunya untuk mengambil keputusan dan bersiap untuk new opportunity. Saat itu, suami saya sudah masuk waktunya deadline tesis, sehingga itu artinya akan segera selesai masa libur kerja kuliah S2 nya, arti lainnya, kami mungkin akan terpisah jarak jauh lagi, entah untuk sampai kapan. Hingga akhirnya, kejadian demi kejadian, mempertemukan saya dengan project ini, di Pekanbaru. dengan segera saya moved, pindah dulu ke Pekanbaru meninggalkan suami saya menyelesaikan tesisnya. 

My Workplace,


Jalan ini menuju ke kantor baru kami, kira-kira sudah 3 bulan kami menempati gedung tokhtor office ini.



WO#4
WO#4 adalah nama dari bagian project yang menjadi tugasku. Project besarnya adalah EPSS (Environmental Professional Support Services) dan disitu terbagi menjadi beberapa WO (Work Order). Saya berada di WO#4, yaitu Quality Environmental Mangement. di WO ini, sudah lebih dari 1 tahun berjalan, saya satu-satunya wanita. kalau di project BP Tangguh dulu, nyebutnya "Wanita Tangguh" 
Farewell nya Mas Indra

Foto ini diambil saat farewell salah satu rekan. ya dikompas gitu sebenarnya, dipaksa ntratir. Sorry to say.. haha..

dari kiri ke kanan, Arif, Edgar, Adam, Adi, Maria, Riefqy dan Isral.
Bisa dibilang, WO#4 ini penuh drama. 
dari mulai saya hanya jadi penonton, hingga mengalami sendiri drama naik turun tim kami

Foto ini dimbil tanggal 9 Oktober 2018, hari ultah ku ke 32 tahun. how time flies.. 
Sudah bertahun-tahun yang lalu, saya traktir makan saat ultah,, saat saya masih ngekos di borobudur tangerang. haha...

Saat itu saya sedang diperbantukan untuk audit di Main Office Rumbai - SSPLT Task Force. Si artis Nia Ramadhani juga ikut membantu, bersama dengan bang Ruli



Perjalanan menuju Minas bagaikan jalan tak berujung.

Setiap hari, menempuh perjalanan 1,5 jam, 3 jam pp dari rumah ke minas. amazing.









QLS (Quality & Lean Sigma) Team 


Foto ini diambil saat tim kami lagi suka tim building, alias makan makan, menuju Pak Bos mutasi ke departemen lain

Meski dari WO#4 saya the only lady, tapi di tim QLS ada 3 ladies nya..

dari kiri ke kanan, Mba Yayuk, Icha, and Me..!

Luch cantiik..!










si Mba yang ditengah ini mba Nadia, jadi pertama saya join tim QLS under WO#4, mba Nadia ini secretary nya. 

apa apa tanya mba Nadia. Trus pindah ke departemen lain, dan digantikan sama Icha. tiap hari jumat kami makan siang



 Pemberian services medals buat mba Ratih yang juga akan mutasi ke KLO








Batiks Day

Saat ada bapak ini, hari kamis is a batiks day, pakai batik. 
sekarang, jarang banget dipakai lagi koleksi batikya 


Pekerjaan WO#4 adalah sebagai auditor dan juga apa-apa yang berkaitan dengan SOP, etc.

Adakalanya kami berkeliling dari satu user ke user lain, dari kantor satu ke kantor lain, dari site satu ke site lain.

Saat capek dan tidak ada kursi, ya sudahlah.. bersimpuh begini ya mas.. hahaha...


Ini juga, meeting di senja hari, yang hampir setiap hari terjadi saat kami masih nngantor di alamanda. 

Mungkin nda meeting itu. ngobrol. Saat itu sudah lewat dari setengah 6, mereka bapak bapak masih ngobrol sambil berdiri. ingin rasanya saya tinggalkan mereka. wkwkwkwk....
Diskusi pun banyak dilakukan diruangan. diskusi bahas hasil audit, finding, atau bahkan update an Hp terbaru...


Ada yang tertidur di kantor!


Saat tim kami masih ramai, dengan suasana yang masih sangat akrab. 
Kalau sekarang, kerja..kerja...kerjaa...!!!

deep down in my heart, saya lebih suka suasana yang dulu




Yang kupelajari dari perubahan tim kami ini adalah bahwa sebenarnya memang dibutuhkan anggota tim yang suka ngebanyol - atau rasa humor tinggi, plus anggota tim yang suka ngomong - alias cerewet..
anggota tim yang doyan hoaks juga rupanya ga papa, buat hiburan. tapi tidak butuh anggota yang desktruktif ya.. hahaha


Monkeys.... 
bekerja di project ini, seperti bekerja didalam hutan. memang didalam hutan. Setiap hari ketemu monkeys, bergelantungan, menyebrang jalan, atau sekedar berjalan-jalan itu monkey. Belum lagi biawak, kura-kura, tapir, burung macam-macam yang cantik,, Ular cobra bahkan pernah ketok2 pintu mau ikut ngantor di alamanda. Adalagi "giant centipede" selama 3 bulan ngantor di Tokhtor, 2x dapatin lipan jumbo didalam ruanga kami. mau ikut kerja!?.

To be continued,
Tokhtor Office, Minas,
15/01/2019


Minggu, 12 Agustus 2018

Ibu Rumah Tangga vs Ibu Pekerja


“When you can tell your story and it doesn’t make you cry, you know you have healed” 
©Notsalmon.com”

Tidak hanya dunia per politikan, yang terbagi menjadi beberapa kubu. Tergantung pemilihan apa, pilkada, pemilu. Tergantung pula siapa calonnya, pemilihan presiden kah? Gubernurkah? Bupati kah?. Dan ada juga dikalangan ibu-ibu, yaitu ibu rumah tangga vs ibu pekerja.

Saya yakin, kebanyakan yang berpihak kepada ibu rumah tangga yang paling baik itu adalah ya para ibu rumah tangga. Pun sebaliknya, yang menyebut paling baik ibu pekerja kemungkinan besar adalah para ibu-ibu pekerja. Come on! Apa kalian semua ga capek memikirkan siapa yang lebih baik? Siapa yang lebih benar? Berapa banyak energy kita terbuang untuk memikirkan siibu rumah tangga yang satu itu ga berarti karena gada kegiatan dan Cuma di rumah aja. Atau sebaliknya memikirkan betapa si ibu pekerja itu mengejar karir tidak meperdulikan anak-anak dan suaminya.

Saya tidak juga ingin ikut-ikutan membicarakan orang, disini saya juga curhat, seperti tulisan saya yang lain, saya menuliskan pengalaman saya yang sudah merasakan bagaimana menjadi full time ibu rumah tangga (IRT), Full time IRT dan freelance pekerja, bahkan Full time IRT dan full time pekerja.

Kenapa saya sebut diri saya seperti itu? Ya karena, seorang ibu adalah seorang ibu. Semua orang pasti punya alasan dibalik tindakan yang diambilnya masing-masing. Siapapun yang memutuskan menjadi seorang full time IRT, bahkan full time pekerja, semua ada alasannya yang tidak perlu dijelaskan ke semua orang. Semua ibu juga punya masalahnya sendiri-sendiri, yang tidak sama antara ibu satu dengan ibu yang lainnya.

Just be kind. Saling Sharing bukan saling serang.

Saya pernah jadi full time IRT, senang sekali. Bisa full bersama anak saya, dari dikandungan sampai balita, mengurus full sendiri dengan segala kenikmatannya. Memasak, mecoba resep-resep baru, kesenangan memasak sarapan, mengantarkan suami bekerja, memasak makan siang, makan malam, menunggu suami pulang bekerja, dan juga kesenangan akan bebasnya waktu untuk berjalan-jalan kapan saja. Apa saya senang? Iya, saya senang. Kami bahagia. Suami ku senang, anakku sehat. Apa semua itu cukup? Tidak.

Ada kalanya saya ditanya ngapain aja dirumah, ongkang-ongkang kaki kah? Tidur aja kah? Ga ngapa ngapain, rumah masih berantakan engga pagi, siang, sore atau malam. Tiap dating berantakan. Pun rasa sakit hati ketika diremehkan karena saya bukan siapa siapa hanya seorang ibu rumah tangga yang berharap dikasih sm suami. Ga bisa kerja. Bahkan pernah saya disuruh jualan apaja, buka kedai, kerja ditempat orang dengan sukarela entah bayarannya asalkan keliatan kerja. Tau nda. Saya sampai bilang seperi ini ke suami saya: “Buat bayar pengasuh setidaknya 600rb, dan saya disuruh kerja sukarela?, mending kamu bayar saya sebagai pembantu kamu daripada saya meninggalkan anak sama pengasuh tanpa dibayar”.

Iya, mulut-mulut jahat bertebaran diluar sana. Koreksilah diri jangan sampai anugerah Allah ini kita buat untuk menyakiti orang lain. Naudzubillah. Maafkanlah saya jika perkataan saya pernah menyakiti anda.

Singkat cerita, dari ujian-ujian kecil itu, sampailah pernikahan kami ke ujian yang saya anggap paling berat saat itu, hingga akhirnya saya putuskan kembali ke jawa untuk mengambil kuliah S2. Saya yang direncanakan akan ditinggalkan suami saya kuliah malhs aya duluan ninggalin suami saya sendiri. Iya saya kuliah S2 duluan. Pengangguran yang ga bisa bekerja yang disebut ga akan mungkin kuliah S2 itu, kuliah magister di UNDIP. Tanpa cerita, tau tau balik kejawa bawa anak buat ujian, urus ini itu diantar dan dibekali suami saya. Saya kuliah. Dan semua orang tercengang.

Itulah cara terbaik menurut suami saya untuk menaikkan derajat keluarga kecil kami, terutama saya. Tahun-tahun kuliah S2 saya berat buat saya, tapi setidaknya saya ada harapan. Saya dan suami tidak dapat memilih untuk bekerja, karena aidan masih kecil. 


Pikiran saya tidak kosong hanya memikirkan komentar negative orang. Pikiran saya penuh dengan anak dan tugas tugas kuliah. Pikiran saya fresh. Positif dan semangat. Saya bahagia, meski harus LDR dengan suami. Saya bahagia dengan segala kegiatan yang saya punya. Dan Allah yang maha perkasa pun memberikan pertolongannya. Saya diberikan pekerjaan di semester pertama saya kuliah S2. Pekerjaan tanpa melamar. Saya sebut itu adalah bonus dari Allah. 

Ya, ini terkait postingan saya sebelumnya tentang “Pekerjaanku adalah bonus dari Allah”. 

Dan dimulailah saya menjadi fulltime IRT freelance pekerja. Ya, karena pekerjaan ini bersifat freelance, karena saya sambal kuliah. 

Dari hanya review dokumen, site visit 6 bulan sekali, hingga sekarang, site visit per 3 bulan. Pekerjaan freelance saya ini mengantarkan saya hingga selesai kuliah S2, membiayai 3 semester kuliah saya. 

Kadang, saya masih tidak percaya saya bisa kuliah S2 sendiri. Alhamdulillah. Allah yang Maha Kaya. Jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu. Jadikanlah Allah sebaik-baik sandaran yang tidak akan membuatmu kecewa.


Dari peralihan antara IRT ke pekerja freelance, masih saja saya diragukan karena saya tidak seperti orang-orang bekerja pada umumnya. Saya tidak ada jam kerja. Tidak berpakaian seperti pekerja kantor / PNS. Banyak yang bertanya apakah benar saya bekerja? Cuma bohong buat nutup-nutupin ketidakmampuan. Ya Allah. Luaskanlah hati hambamu ini agar senantiasa bersabar. Hingga saya selesai kuliah S2, dan aidan masuk TK, serumah dengan suami yang juga ambil kuliah S2, saya bersenang senang dengan kehidupan bahagia keluarga kecil kami di yogyakarta. Saya menikmati lagi masa-masa memasak. Tetapi, negara api selalu mempunyai cara untuk menyerang negara air. Pun seperti kisah, bahwa pencapaian iblis yang terbesar adalah dengan menghancurkan rumah tangga, dengan berbagai macam cara mereka.

Singkat cerita, saya pun akhirnya membawa aidan meninggalkan suami saya untuk kesekian kali nya. (meninggalkan dalam arti LDR saja). Yes. Saya yang direncakanan akan ditinggalkan suami saya, malah meninggalkan suami saya sendiri lagi.

Lagi lagi, Allah yang Maha Perkasa memberikan pertolongannya kepada Saya. Allah yang tidak akan membuat saya kecewa mengabulkan doa-doa saya. Saya diberikan pekerjaan full time, dikota dimana kami bisa tinggal; bekerja bersama. Dan semua orang lagi lagi tercengang. 


Saya meninggalkan Yogyakarta yang penuh damai dengan hati tersayat. Suami saya ada kulaih s2 disitu. Anak sekolah terjamin, saya mengajar di stikes, freelance konsultan. Apalagi? Itu tidak cukup, untuk mereka.

Jadilah saya membawa anak saya Muhammad Aidan Aqila Warman, pindah lagi ke Pekanbaru. Disinilah kami selama 10 bulan ini – dan suami ku tinggal menunggu wisuda nya. Sekarang, saya menyatakan diri menjadi seorang full time ibu, full time pekerja. And I am happy. Saya bersyukur. Hinaan orang tidak membuatku depresi dan pasrah. Tidak. Pun dengan kondisi sekarang bekerja rangkap, insyaAllah, Allah yang Maha Kuat akan menguatkan saya, Aidan dan suami saya.

Saat ini, Saya, sebagai ibu pekerja, jam 00.29 saat ini masih menemani anak kesayangku bermain dengan sambal menulis artikel untuk blog. Iya, karena aidan baru bangun tidur jam 7 malam, jadi sekarang dia terjaga. Besok senin saya bekerja tidak menjadikannku mengabaikannya bermain sendiri sedangkan saya tertidur. Tidak. Saya selalu berusah menemani aidan saat dia terjaga.

Saya masih selalu terbangun bersama aidan, terbangun subuh jam 3 pagi meskipun jam segini belum tertidur. Saya masih memasakkan sarapan dan menyuapkan & menemani makan aidan dipagi hari sebelum berangkat sekolah. Saya masih menyiapkan segala keperluan aidan sekolah full day nya dimalam hari sembari beberes rumah. Saya masih bisa menyuapkan dan makan malam bersama aidan, bermain dan membelikannya kue. Saya masih bisa memberikan bekal makan 2x sehari, masakan rumah sesuai selera aidan dan bukannya makanan catering sekolah. Saya masih bisa mebawa aidan makan berjalan keliling, ke kedai kopi kesukaan aidan di hari sabtu dan minggu. Kasih sayang saya sebagai ibu pekerja, tidak berkurang. Kuatir saya berlebih. Rasa takut & tidak aman berlebih.

Saya berkerja dengan menguap tanpa menurunkan produktifitas. Saya kena tegur jika salah. Terlambat. Saya membuat sarapan tanpa sempat sarapan. Saya tertidur di jam istirahat makan siang. Saya kram saat sedang menyetir pulang kantor.
Saya gunakan cuti saya tidak untuk berlibur. Saya gunakan cuti saya untuk pelatihan, atau untuk pekerjaan bonus dari Allah. Iya. Saya pernah berjanji tidak akan melepaskan pekerjaan apapun yang Allah berikan untuk saya, selain saya yang mereka lepaskan. Itu bentuk rasa bersyukur saya atas karunia Allah, bukan bentuk ketamakan bekerja merangkap.

Tolong. Jangan berkata hal yang buruk mengenai apa yang anda tidak ketahui. Be kind. Berbuat baiklah dan dapatkan pahala. Bersyukurlah, karena bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tapi rasa syukurmu atas segala ketetapan Alah itulah yang menjadikan hidupmu bahagia. Alhamdulillah




Pekanbaru, 13.08.2018 - 00.58
Ceritaku yang tak kan lekang oleh waktu

well yeaah... saya adalah tipe old fashion, jadi saya dulu resign karena menikah dan mengikuti suami, tanpa pikir risiko. lugu. 

Kamis, 09 Agustus 2018

Audit Lingkungan



03.08.2018 – Desa Panindaian

Jam makan siang, yang bapak-bapak sholat jum’at dan saya menunggu drumah makan, sebelum kembali ke site. Saya berkunjung ke Palembang, ke Project Lumut Balai 3 bulan sekali saja, selama lebih dari 3 tahun ini. Awal visit dulu, di satu setengah tahun pertama visit saya per 6 bulan sekali.
Tapi, pekerjaan ini dengan limited role sebagai seorang environmental specialist, bagi saya seperti refreshing. Karena yang dikunjungi di bukit, bukit lumut balai dengan pemandangan yang indah. Ya, perjalanan 2 hari, di site 2 hari… 2 hari di site saya keliling inspeksi, untuk nanti disummary in menjadi dua buah laporan. Yang honestly buat laporan nya pakai mikir. Haha

Saat saya berada disini, email berdatangan mengenai pertanyaan-pertanyaan auditing. Suka atau tidak, hampir semua orang tidak suka di audit. Akan terganggu sekali jika disebut tidak sesuai, apalagi dibilang kalau hasil kerja nya “nonconformance”. Wajar dan dimengerti. Dan kami sebenarnya sebagai auditor juga sudah terbiasa menghadapi hal tersebut.
Hal yang mungkin belum dapat saya mengerti adalah, respon terhadap finding, hampir selalu auditee itu emosi menanggapi audit. Padahal hanya audit internal saja. Sebenarnya bukannya mengecilkan arti audit internal sendiri, hanya saja, jika audit itu internal, tentu saja tim auditornya dari internal, dengan kata lain satu perusahan, jadi baik-baiklah… gada itu cari-cari kesalahan atau coba menjelekkan. Yang ada adalah para auditor bisa dibilang oversight dari luar yang dipakai untuk  melihat proses yang sudah ada, apakah terdapat potensi melenceng dari proses atau apakah ada peluang untuk efisiensi, dsbg.
Kali ini saya melanjutkan menulis artikel ini saat saya di bandara, menunggu waktu boarding. Jadi, berdasarkan hasil pelatihan auditor lingkungan yang saya ikuti, maka berikut sedikit summary nya :

Definisi
  1. Audit lingkungan adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dana tau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakn yang ditetapkan oleh pemerintah (UU No. 32 tahun 2009)
  2. Kriteria audit adalah seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan yang digunakan sebagai acuan pembanding terhadap bukti audit. Kriteria audit ini dapat berdasarkan Peraturan Perundangan, Kebijakan, Persyaratan EMS (Environmental Management System), Persyaratan kontrak dan/atau buyer serta standar prosedur operasional.
  3. Bukti audit adalah pernyataan mengenai fakta, data atau informasi yang terkait dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi, bukti audit iin dapat bersifat kualitatif ataupun kuantitatif.
  4. Temuan audit merupakan evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan ketaatan/kesesuaian atau ketidaktaatan/ketidaksesuaian dengan kriteria audit.
  5. Kesimpulan audit merupakan hasil dari audit yang disampaikan oleh tim audit setelah mempertimbangjan tujuan audit dan seluruh temua audit.
  6. Klien audit merupakan organisasi atau orang yang meminta pelaksanaan audit. Klien audit mungkin auditi atau organisasi yang mempunyai hak regulasi atau kontrak untuk mensyaratkan audit.
  7. Auditee adalah organisasi yang diaudit
  8. Auditor adalah orang yang mempunyai kompetensi untuk melaksanakan audit.
  9. Tim audit adalah satu atau lebih yang melaksanakan audit yang bila dibutuhkan dapat didukung oleh Tenaga ahli. 
  10. Tenaga ahli adalah orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian khusus kepada tim audit
  11. Program audit adalah seperangkat audit atau lebih yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu dan diarahkan untuk maksud tertentu
  12. Rencana audit merupakan uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit
  13. Ruang lingkup audit adalah cakupan atau batasan suatu audit
  14. Kompetensi merupakan atribut atau kemampuan seseorang yang ditunjukkan dalm menerapkan pengetahuan dan keterampilan
Prinsip Audit
Audit lingkungan didasarkan pada sejumlah prinsip. Ketaatan terhadap prinsip-prinsip tersebut merupakan prasyarat untuk memberikan kesimpulan audit yang sesuai serta memungkinkan auditor bekerja secara independen untuk mencapia kesamaan, kesimpulan pada situasi yang serupa. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
  1. Kode etik: sebagai dasar profesionalisme
  2. Penyajian yang obyektif: melaporkan secara akurat dan benar tentang temuan dan kesimpulan audit.
  3. Professional: kesungguhan dan ketepatan dalam penilaian dalm audit
  4. Independen: sebagai dasar untuk ketidakberpihakn audit dan obyektif terhadap kesimpulan audit.
  5. Pendekatan berdasarkan bukti: metode yang rasional untuk kesimpulan audit yang dapat dipercaya. Bukti audit juga harus dapat diverifikasi.
Proses Pelaksanaan Audit

Persiapan dan perencanaan audit: 
Bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan audit agar dapt efektif dan efisen, termasuk merencanakan unsur pendukung pelaksanaan audit di lapangan.

Kegiatan audit lapangan:
Setiap tipe audit memerlukan prosedur yang berbeda, namun demikian harus dilakukan dengan cara yang konsisten. Kegiatan audit merupakan pekerjaan yang sensitive dan harus dilaksanakan dengan sedikit mungkin mengganggu pihak yang terlibat.
Audit juga bukan merupakan investigasi atau bentuk penyelidikan lainnya. Audit merupakan kegiatan untuk meverifikasi/mengkonfirmasi mengenai efektifitas dari kegiatan operasi terhadap standar-standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Audit yang dilakukan harus dapat mengkonsentrasikan pada tujuan dan lingkup audit yang telah disepakati, dan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb:
Ø  Apakah fasilitas melaksanakn kewajiban-kewajiban dan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan perundangan?
Ø  Apkah kegiatan operasi yang dilaksanakan oleh fasilitas dilakukan dengan cara efektif dan efisien?
Ø Apakah dokumentasi dikelola sesuai dengan persyaratan peraturan (ekternal maupun internal) atau benchmark yang telah digariskan?
Ø  Apakah ada peluang untuk memperbaiki efektifitas kegiatan operasi?
Ø  Apakah rencana aksi corrective action akan dilakukan?
Ø  Apakah tujuan, sasaran dan target-target dapat dicapai?
Ø  Apakah system yang ada diperbaiki/disempurnakan secar terus menerus?

Pelaporan Audit:
Tujuan laporan audit adalah untuk meringkas dan merekam secara detail terhadap hasil audit yang sudah dilakukan. Laporan hasil audit harus dapt menunjukkan sifat isi hasil audit. Sebelum diserahkan kepada klien, laporan harus terlebih dahulu direview oleh tim audit untuk memastikan apakan seluruh informasi dalam laporan audit mencerminkan seluruh temuan-temuan audit. Laporan audit ini juga digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan koreksi bagi management.

bersambung..