Minggu, 18 Desember 2011

kakiku luka karena tersiram air panas... hikkksss..

kejadian yang sangat diluar dugaan, saya alami minggu lalu, tepatnya hari selasa..

seharusnya sekarang adalah masa masa yang paling nyaman, saat usia kehamilan saya memasuki trimester ke dua, tapi apalah dikata.. saat suami sedang berada dinegara tetangga untuk menjalani operasi, kaki saya malah tersiram air panas mendidih..

kejadiannya berawal dari kebiasaan saya untuk mandi dengan air hangat,, saya memasak air panas ceret listrik  dikamar, saya pindah ke ember. entah mengapa saat itu ember saya angkat,,padahal sudah terisi air panas, walhasilll tumpahlah isi semuanya ke kaki saya.. paling parah adalah kaki kiri saya dari lutut hingga ke bawah.

berhubung kamar saya yang lumayan luas dan berada di lantai 2, puluhan kali saya menjerit, menangis meminta tolong tidak ada satupun yang mendengar. harusnya di dapur lt 1 ada dua orang pembantu yang mendengar.. saya berteriak sambil terus menyiram kaki saya dengan air dingin di bak mandi. sekitar 30 menit lebih saya teriak n siram air tanpa hasil, dengan tertatih saya berjalan mengambil hp dan segera menelfon pembantu saya agar cepat dibelikan salep di apotik.

tapi, ada satu hal yang saya syukuri dari kejadian ini..
meski hati tersayat pada saat kejadian tidak ada yang menolong, saya bersyukur saya punya cukup waktu menolong diri sendiri. kenapa begitu?
karena budaya disini adalah,, pertolongan yang diberikan pada kasus tersiram air panas, minyak panas, dan luka bakar antara lain adalah: dilarang terkena air, siramkan bubuk kopi atau tes, oleskan mentega, lumuri telur mentah, siramkan minyak tanah, oli atau bensin, dan masih banyak hal mennyeramkan yang lainnya.

"ajaran yang menyesatkan bukan??"

apalagi saat saya mendengar cerita dari adik suami saya (kelas 4 sd) yang beserta satu teman sekelasnya menemani saya menangis dalam kesakitan saat itu, bahwa saat kelas 1 SD dia pernah terkena tumpahan 1 kuali minyak panas di kakinya. pertolongan yang diberikan adalah dengan dilumuri bubuk kopi dan teh serta madu... tanpa "Air"
kisah yang menyedihkan bagi saya, saat membayangkan sakitnya kulit saat dibersihkan dari bubuk teh n kopi dengan kain. "sepertinya saya masih jauh lebih beruntung dari adik saya itu..."

saat pembantu saya datang, saya justru kena marah krn siram kaki saya dengan air, bukannya cepat2 membelikan saya salep obat luka bakar di apotik malah sibuk mencari bubuk teh, kopi, dll. smp teriak saya meminta segera dibelikan bioplacenton untuk pertolongan awal.

saya segera mengolesi salep ke kaki dengan dibantu AC dan kipas angin. segera saya dibantu untuk pergi kedokter agar segera mendapat pertolongan lebih lanjut.

ini adalah pengalaman nyata saya mengenai mitos mitos berbahaya yang terlanjur mengakar  kuat di masyarakat awam.
saya ingin bisa merubah mindset yang salah tersebut,, untuk menghindari orang orang yang saya sayangi mendapatkan penanganan pertama yang salah yang justru memperburuk kondisi..
dan saya akan memulai dari keluarga kecil saya.. mulai dengan suami saya...
dan nanti, untuk anak kami tercinta, yang sedang kami nantikan kelahirannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar