Senin, 23 Oktober 2017

ke jogja kami akan kembali... Part I - Wisata Candi

21/10/2017 14.42


kali ini saya berada di warnet, kafe Luxury di daerah kota jogjakarta. disinilah tempat saya mengerjakan tugas pekerjaan saya, selama satu setengah tahun tinggal di Yogyakarta menyepi dari rumah.Saya menulis kembali disini, karena dalam hitungan hari saya akan meninggalkan kota yang berhati nyaman ini, pindah lagi ke kota baru, Pekanbaru, Riau.

iya... tepatnya sejak bulan Juli 2016, 4 hari setelah lebaran idul fitri, kami bertiga (saya, suami dan anak saya) pindah dari Pemalang ke Yogyakarta, karena suami saya melanjutkan kuliah di Yogyakarta, tepatnya di UGM. banyak suka dan duka yang saya dapati selama di Yogyakarta (lebih banyak suka nya by the way.. ) tapi.. ditulisan saya kali ini saya ingin menuliskan hal-hal indah tentang Yogyakarta, sebagai salam perpisahan saya sebelum meluncur...

iya... ke jogja kami akan kembali...
akan kubawa kembali suami dan anak-anak ku kejogja lagi,, suatu saat nanti.. insya Allah..

Ke jogja ku kan kembali ini akan saya bagi menjadi beberapa part, wisata candi, pantai, museum, bahkan perjalanan kami bertiga kuliah. meskipun tidak ada review mengenai transportasi, karena selama ini kami memakai kendaraan pribadi, hopes you will enjoy it!

Part I - Wisata Candi

Candi Prambanan

Sepertinya ada 3 atau 4x kami ke prambanan selama 1.5 tahun kami tinggal di jogjakarta. Yang pertama, sekedar membawa aidan bertamasya sejarah untuk pertama kalinya kesana, karena tentu saja kami berdua sudah pernah kesana sebelumnya saat masih pacaran. Kompleks candi prambanan tidak pernah membuat saya merasa bosan. Selain arealnya yang sangat luas dan banyak candi2 disekitarnya, pemandangannya juga sangat indah. Sangat indah.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi prambanan atau sering kali dipanggil dengan nama candi Roro Jonggrang merupakan salah satu candi yang terletak di Indonesia dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang sangat menarik untuk di kunjungi. Dikompleks candi prambanan ini, ada juga candi2 yang lain, seperti candi sewu, yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan kereta

Kisah candi prambanan

dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi prambanan pertama kali saya baca pada buku sejarah jaman kelas 6 sd dulu, saya suka sekali pelajaran sejarah hingga smp gara2 kisah-kisah dan keberadaan candi-candi seperti candi prambanan ini. Sejarah mengenai candi prambanan  bermula pada suatu ketika di zaman kerajaan dahulu kala tersebutlah dua kerajaan Hindu yang cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging dan Kerajaan Boko.

 Dikisahkan bahwa Kerajaan Pengging merupakan sebuah kerajaan Hindu di Jawa yang sangat maju dan rakyatnya pun sangat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang merupakan Raja Pengging, seorang raja yang sangat baik hati dan bijaksana, memerintah rakyatnya dengan sangat adil yang membuat Kerajaan Pengging menjadi damai dan sangat makmur. Raja Damar Moyo memiliki seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang sangat perkasa dan gagah berani.


Sementara di bagian lain lagi, Kerajaan Boko  merupakan sebuah keraton yang masih berada di bawah wilayah kerajaan Pengging. Keraton Boko ini diperintah oleh seorang raja bernama Prabu Boko, yang dikenal sebagai seorang raksasa bengis dan kejam berwajah menyeramkan, dan juga gemar memakan daging manusia dan konon juga sangat dikenal sebagai raja yang lalim, kejam, dan sangat semena-mena dalam memerintah kerajaannya. Prabu Boko memiliki seorang puteri yang sangat cantik jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, dan seorang patih kepercayaan bernama Patih Gupala yang juga berwujud seorang raksasa
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Singkat cerita, sebuah pertempuran sengit pun terjadi ketika Prabu Boko memiliki keinginan untuk memperluas keraton dan  menguasai Kerajaan Pengging, terjadilah pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Boko.  Dalam pertarungan duel ini Pangeran Bandung Bondowoso dapat mengalahkan Brabu Boko dan membunuhnya.

Roro Jonggrang marah bukan kepalang mendapat kabar bahwa ayahnya telah dibunuh oleh Bandung Bondowoso.Tatkala Bandung Bondowoso tiba di Keraton Boko dan melihat ternyata puteri Prabu Boko sangat cantik rupawan dan sangat menggoda  membuat Bandung Bondowoso jatuh hati serta berniat mempersuntingnya. Puteri Roro Jonggrang pun mengatakan bahwa dia bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, dengan 2 syarat : yaitu (1) Membuat sebuah sumur Jalatunda, dan (2) Mendirikan 1000 Candi dalam waktu satu malam

Pada akhirnya Sang Pangeran pun bersedia memenuhi kedua persyaratan tersebut. Di mulailah dia membangun sumur Jalatunda.  Setelah selesai di buat, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk masuk ke dalam sumur dan memerintahkan Patih Gupala untuk menimbun sumur dengan tanah dan mengubur hidup-hidup Bandung Bondowoso di dalamnya. Ternyata usaha Roro Jonggrang dan sang patih tidak berjalan lancar, Bandung Bodowoso berhasil menyelamatkan diri keluar dari dalam sumur. 

Bandung Bondowoso bersedia memenuhi persyaratan yang kedua. Permintaan untuk membangun 1000 candi dalam waktu semalam bukanlah perkara yang mudah bagi Bandung Bondowoso meski ia terkenal sangat sakti. Lantas dia pun mengerahkan segala kekuatannya dan meminta bantuan para Jin untuk membuat 1000 candi untuknya, dan para jin pun bersedia membantu. Mengetahui bahwa Bandung Bondowoso meminta bantuan jin, Roro Jonggrang yang memang sebenarnya hanya ingin mengalahkan Bandung Bondowoso dan tidak rela bila Bandung Bondowoso bisa menyelesaikan 1000 candi dalam semalam, Roro Jonggrang memutar otaknya dan mengeluarkan siasat untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso membangun 1000 candi, ia meminta bantuan para gadis dari keratonnya. Gadis-gadis itu diperintah untuk membakar jerami dan menumbuk lesung padi. Jerami pun dibakar agar lagit terlihat terang seperti pagi saat matahari mulai terbit, kemudian lesung-lesung dipukul agar ayam berkokok pertanda pagi sudah tiba.

Saat mendengar suara lesung-lesung yang dipukuli, maka ayam-ayam jantan pun bangun dan mulai berkokok semua karena mengira bahwa pagi telah tiba. Sementara para jin yang sedang bekerja membangun candi melihat langit mulai terang dan ayam-ayam jantan mulai berkokok-kokok, juga mengira bahwa hari telah pagi, sehingga menghentikan pekerjaan mereka membangun candi.

Melihat para jin yang tiba-tiba berhenti bekerja karena di kira hari telah pagi, Bandung Bondowoso pun terkejut dan curiga dengan yang terjadi. Lalu Bondowoso memanggil Roro Jonggrang untuk menghitung seluruh candi yang telah jadi dibangun tersebut. Setelah dihitung jumlahnya, ternyata candi yang telah selesai dibuat hanya berjumlah 999 buah. Menyadari tipu muslihat dari Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun murka dan akhirnya mengutuk Puteri Roro Jonggrang menjadi candi yang ke 1000. Sungguh ajaib, seketika itu juga tubuh Puteri Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu. Bukan hanya itu saja Bandung Bondowoso juga mengutuk para gadis yang telah membantu muslihat Roro Jonggrang menjadi perawan tua dan seumur hidup mereka tidak pernah menikah.

dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Semenjak saat itulah candi prambanan mulai dikenal masyarakat, dan 100 candi yang berada di sekitarnya. Selain itu Candi Prambanan juga dikenal dengan Candi Sewu. Kata Sewu jika dalam bahasa Indonesia berarti seribu.  (saya kutip dari http://www.peninggalan.com/2014/10/sejarah-candi-prambanan-dan-kisah-roro.html)

.

.  
Candi Ratu Boko


Candi ini salah satu candi yang sangat ikonik dengan Yogyakarta. Sejak pertama kali datang candi ratu boko masuk dalam daftar list yang wajib untuk dikunjungi. Setiap saat saya membujuk suami saya untuk datang kesana. Dan ya.. pernah kami sudah sampai digerbang candi ratu boko yang dibawah, akan tetapi tidak jadi. Karena mikir untuk naiknya bakal susaaah sekali. Suami saya.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi Ratu Boko merupakan sebuah situs peninggalan bersejarah yang berupa reruntuhan bangunan menyerupai candi. Bangunan ini sangat penting peranannya dalam perkembangan sejarah dinasti Hindu di Indonesia terutama di Jawa. Candi Ratu Boko atau Candi Boko faktanya bukan benar-benar sebuah candi, akan tapi sebenarnya adalah sebuah istana atau keraton, sehingga Ratu Boko juga sering disebut sebagai Keraton Ratu Boko dalam Sejarah candi ratu boko.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

Hingga akhirnya, entah kenapa, sepertinya berkaca pada pengalaman naik ke candi ijo yang ternyata tidak se-seram yang dibayangkan, akhirnya suami saya setuju kita berpiknik ke candi ratu boko. 
Iya piknik. 
Karena kami sedia perlengkapan tempur. Hingga bawa makanan berat ringan buat bertamasya keluarga. Dan emang worth it banget. Areal candi nya luas, sejuk dan pemandangannya indah. Meskipun saya masih lebih suka dengan candi prambanan dan posisi keduanya candi borobudur.





dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Saat itu kami berangkat dari rumah pagi-pagi sekali.. sengaja karna kami mengejar agar tidak sampai kepanasan saat bermain2 disana, dan juga tidak ramai pengunjung. Dan benar saja, saat kami tiba disana pengunjung belum begitu ramai, mungkin baru sekitar 3 kelompok, ada yang couple ada yang rombongan dan turis dari asia. Perjalanan naik ke area candi lumayan jauh dan menanjak, tetapi inilah yang tempat wisata kami cari.. wisata alam yang indah, sejuk, luuuassss.. cukup luas untuk ajang eksplorasi Aidan berlari kesana kemari dengan aman.

dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Dan juga, dikanan kiri sepanjang jalan menuju kompleks candi banyak tempat2 gazebo untuk istirahat, dan situs ratu bokonya sendiri agak berbeda dengan candi2 yang lain. Seperti gerbang saja, dan satu situs ditengah yang seperti tempat pembakaran. 

Selain foto di situs ratu boko, ada satulagi spot foto yang sangat indah pemandangannya.



Saya suka sekali berwisata ke situs2 sejarah dan alam. Sayangnya kami berfoto hanya bermodalkan kamera HP saja, sehingga kurang begitu mantap hasil jepretannya. Saat itu ada juga yang sedang foto pre wedding, foto duduk di kursi potongan pohon, dengan latar belakang gunung merapi. Disitu saya merasakan, betapa gunung merapi banyak memberikan manfaat bagi penduduk jogja dan sekitarnya, bahkan ker km km jauhnya.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

Foto berlatar belakang candi ratu boko yang berlatar belakang kota jogjakarta dan langit yang biru cerah, sangat cantik. 

Kisah Ratu boko
Dalam sejarah candi ratu boko nama Ratu Boko atau y Ratu Baka memiliki sedikit sejarah atau legenda. Nama Istana ratu Boko atau Keraton Ratu Boko diberikan pada reruntuhan situs ini karena diyakini bahwa ini adalah keraton dari seorang raja Mataram bernama Ratu Boko. Ratu Boko diyakini adalah ayah dari Roro Jonggrang yang ada dari legenda atau dongeng kisah cerita Roro Jonggrang.Sekilas tentang sejarah candi ratu boko, situs yang juga peninggalan kerajaan mataram kuno ini bermula dari seorang belanda bernama H.J. De Graff. Pada abad ke 17 yang mencatat bahwa orang-orang Eropa yang datang ke Jawa  menginformasikan adanya peninggalan sejarah purbakala. Mereka menerangkan bahwa telah ditemukan reruntuhan bangunan istana di Bokoharjo. 
Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno (abad ke-8), Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra (Rakai Panangkaran) jauh sebelum zaman raja Samaratungga (pendiri Borobudur) dan Rakai Pikatan (Pendiri Prambanan). Terdapat beberapa beberapa versi lain mengenai kisah ratu baka yang berbeda dan masih dipertanyakan sebenarnya apakah fungsi dari situs candi ini. (dikutip dari:https://www.slemanonline.com/sejarah-candi-ratu-boko.html)

Candi Borobudur
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi ini terletak di magelang sebenarnya.., Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta.  pertama kali bawa aidan ke magelang itu ke puntuk setumbu, rumah kamera, tidak ke borobudur karena pasti cuapeek banget. Hingga akhirnya ada mas akmal datang berlibur ke jogjakarta. dan tujuan wisata mas akmal salah satunya ya candi borobudur..  sekitar 1 jam perjalanan dari jogja. tak terhitung lagi berapa kali saya sudah main kesana. dan tentu saja aidan kami bawa mendaki candi borobudur hingga stupa yang teratas. ya.. asiknya punya anak aktif dan suka menjelajah,, aidan enjoy saja kalau kita ajak wisata alam. saat itu aidan berhasil berjalan hingga ke paling atas, he is so excited!! ^^ alhamdulillah...


dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.


Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobuduryang dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.(dikutip dari:http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/182-candi-borobudur.html)
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah



Kali kedua aidan ke jogjakarta saat atuk - kakek muda aidan berlibur ke jogja untuk pertama kali. saat itu saya sedang ke palembang, jadi nda bisa ikut wisata. karena pengalaman bawa naik aidan naik itu luarbiasaaa.. dan single fighter sementara tanpa saya, jadinya aidan tidak ikut naik..


yang kedua ini aidan naik delman keliling candi borobudur, pak sais nya pakai baju batik bunga-bunga dan blangkon. trus, seperti biasa kalau naik delman, tanpa sungkan aidan duduk didepan sebelahan sama itu bapak sais..






Candi Ijo
Candi ijo, awalnya tidak begitu top ten list dalam daftar saya. Karena ketinggian lokasinya itu.. kami pikir mendakinya bakalan luar biasa. Rupanya... akses jalan aspal untuk dilalui mobil hingga ke halaman candi. Ini jogja bro.. dimana pariwisata menjadi produk andalan, sehingga fasilitas dan akses ke areal wisata sangat memadai.
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Situs candi ijo merupakan candi tertinggi di jogja, Candi Ijo ditemukan di perbukitan Ijo, yang berada di dusun Groyokan, kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, sleman Yogyakarta 11’.00 32.86 BT-46’55 LS dan 375 Dpl. Sebutan ijo atau hijau yang pertama kali dalam prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi.  Disebutkan bahwa dalam prasasti tersebut bahwa ada seseorang yang berasal dari desa ijo yang menghadiri upacara keagamaan. Bhunmyinya ahíla sebagai berikut: “Anak wanua i Luang hijo i “ (dikutip dari: https://wisatasejarah.wordpress.com/2010/07/14/sejarah-candi-ijo/ dan http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_ijo)
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Pemandangan dari lokasi candi ijo memang sangat indah, menyuguhkan pemandangan kota jogja dari atas. Kota jogja yang seakan diselimuti kabut dan awan2. Karena kami melihat dari ketinggian. 
Dataran tempat kompleks candi ijo berada luasnya sekitar 0,8 ha, namun diperkirakan bahwa sesungguhnya kompleks Candi Ijo jauh lebih luas dari lahan yang sudah dibebaskan pemerintah tersebut. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa ketika lereng bukit Candi Ijo di sebelah timur dan sebelah utara ditambang oleh penduduk, masih banyak ditemukan artefak yang mempunyai kaitan dengan candi.
Kompleks Candi Ijo adalah kompleks percandian yang berteras-teras dan semamkin me ninggi pada sisi timar dengan bagian pusat candi. Pola candi semacam ini berbeda dengan pola–pola candi yang ada di dataran prambanan.  Kebanyakan kompleks percandian memusat ke tengah misalnya candi Prambanan / juga candi Sewu.  Hal ini didasri oleh konsep penataan ruang yang bersifat kosmis dengan pusat berupa puncak gunung  maru sebagai tempat tinggal para Dewa. 

Bangunan candi induk berdiri di atas kaki candi yang berdenah dasar persegi empat. Pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terletak di pertengahan dinding sisi barat, diapit dua buah jendela palsu. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala bersusun. Sebagaimana yang terdapat di candi-candi lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kedua kepala Kala tersebut tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Di atas ambang kedua jendela palsu juga dihiasi dengan pahatan kepala Kala bersusun.
di bagian barat kompleks, menghampar ke arah kaki bukit terdapat reruntuhan sejumlah candi yang masih dalam proses penggalian dan pemugaran. Konon untuk membangun candi ini tidak hanya digunakan batu-batu dari Gunung Merapi yang terdapat di lokasi candi, namun juga batu sejenis yang didatangkan dari berbagai tempat.


dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi berlatar belakang agama Hindu ini diperkirakan dibangun antara abad ke-10 sd k-11. Kompleks Candi Ijo terdiri dari beberapa kelompok candi induk, candi pengapit dan candi perwara. Candi induk yang sudah selesai dipugar menghadap ke barat. Di hadapannya berjajar tiga candi yang lebih yang lebih kecil ukurannya yang diduga dibangun untuk memuja Brahma, Wisnu dan Syiwa.
Konon untuk membangun candi ini tidak hanya digunakan batu-batu dari Gunung Merapi yang terdapat di lokasi candi, namun juga batu sejenis yang didatangkan dari berbagai tempat.


Di bagian barat kompleks, menghampar ke arah kaki bukit terdapat reruntuhan sejumlah candi yang masih dalam proses penggalian dan pemugaran. 

dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Saat itu kami kesana ber empat, dengan teman saya dari jakarta yang getol banget dengan traveller solonya. Lokasi candi ijo ini berdekatan dengan tebing breksi, dan batu (apa itu namanya lupa). Sepulang dari candi ijo, kami mampir ke batu papal dan tebing breksi.




Candi banyu nibo
Candi banyunibo ini dekat juga dengan Candi ratu boko . Kompleks candi yang tidak begitu terkenal, karena mungkin kompleks candinya kecil saja.. tidak terlalu luas dan hanya satu bangunan candi. Yang membuat candi banyu nibo berbeda dengan candi candi lainnya adalah bahwa dalam candi ini terdapat jendela di keempat sisinya. Ada lubang yang keluar selain pintu masuk, seperti jendela.
 
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi Banyunibo merupakan salah satu kompleks percandian Buddha yang terletak di sebelah selatan Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini dibangun di suatu dataran yang luas, yang dikelilingi oleh bukit-bukit di sebelah utara, timur, dan selatan.

Candi ini terdiri atas satu candi induk yang menghadap ke barat dan enam candi perwara berbentuk stupa yang disusun berderet di selatan dan timur candi induk. Ukuran masing-­masing fondasi stupa hampir sama, yaitu 4,80 x 4,80 meter. Candi induk berukuran 15,325 x 14,25 m dan tinggi 14,25 m. Kaki candi dengan tinggi 2,5 m itu dibangun di atas lantai batu. Pada sisi barat kaki candi, terdapat tangga masuk. Pada masing-masing sudut kaki candi dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai atas kaki candi dan berfungsi sebagai saluran air hujan.


dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Tubuh candi berukuran lebih kecil dari kakinya, sehingga di sekililing tubuh terbentuk lorong yang disebut selasar. Di sisi barat candi, terdapat penampil dengan tangga di tengahnya, berfungsi sebagai jalan masuk atau pintu menuju bilik candi.  

Pada dinding bilik sisi utara, timur, dan selatan terdapat relung-relung yang menonjol dan berbingkai dengan hiasan berbentuk kala-makara, juga pada ambang dan bingkai pintunya. Relung tersebut berfungsi sebagai tempat arca. Pada dinding luar pintu masuk terdapat hiasan yang menggambarkan tokoh-tokoh awam yang belum diketahui identitasnya. 

Relief pada bilik pintu masuk sebelah selatan, menggambarkan seorang tokoh laki-laki, di sebelah kirinya terdapat seorang pengiring (pariwara) dalam sikap duduk (ardha paryangka) diperkirakan sebagai Dewa Kuwera. Pada dinding sebelah utara terdapat relief seorang tokoh perempuan dikerumuni oleh anak-anak yang menggambarkan Dewi Hariti, yaitu dewi kesuburanKedua relief tersebut menggambarkan Hariti, dewi kesuburan dalam agama Buddha, dan suaminya, Vaisravana. Pada dinding luar tubuh candi terdapat arca Boddhisatwa.








Candi Plaosan
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi plaosan dekat sekali dengan perumahan warga, saya membayangkan.. bagaimana rasanya ya jika kamu membuka pintu setiap hari langsung melihat candi.. candi ini candi kembar di jalan menuju kompleks candi prambanan. belum terlalu ramai disini. sebenarnya ada 2 candi (kembar) yang satunya lebih ramai karena persiis ditepi jalan. kalau yang kami datangi ini, agak masuk sedikit di perumahan warga 
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Candi Plaosan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya (840-856). Candi itu dibagi menjadi dua bagian; Candi Plaosan Lor (utara) dan Candi Plaosan Kidul (selatan) yang hanya dipisahkan oleh jalan kecil 20m. Candi Plaosan  memiliki teras berbentuk segi empat, tempat semedi, dan dikelilingi parit buatan berukuran 440m x 270m yang berfungsi untuk menurunkan air tanah di kompleks candi agar tanah menjadi lebih padat.

Kisah candi plaosan
Berbeda dengan kisah cinta dalam legenda candi prambanan yang menyedihkan, candi plaosan disebut-sebut sebagai kisah cinta yang paling romantis.seperti yang saya kutip dari: http://jogjig.com/candi-plaosan-kisah-candi-paling-romantis, romantisme ini berkisah mengenai Rakai Pikatan yang telah mempersembahkan bukti cinta yang tulus – tidak mengenal batasan agama, bangsa, dan budaya.


dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Berdasarkan prasasti Cri Kaluhunan (842M) Candi Plaosan dibangun oleh Ratu Sri Kaluhunan atas dukungan dari Raja. J.G.de Casparis  berpendapatan bahwa yang dimaksud Ratu Sri Kaluhunan disini adalah Pramodyawardani, putri raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra. Sedangkan yang dimaksud dengan Cri (Raja) disini adalah Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Dalam sejarah kerajaan Mataram Kuno, wangsa Syailendra adalah pengikut setia agama budha sedangkan wangsa Sanjaya pengikut setia agama hindu. Mereka berdua menikah, saling mencintai dan masih mempertahankan kesetiaannya pada agama masing-masing.

Perbedaan agama dan ideologi yang berbeda tidak lalu memisahkan mereka, tetapi justru saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain. Rasa cinta mereka tertuang dalam arsitektur candi Plaosan, candi budha yang mendapatkan nuansa arsitektur hindu. Dua Candi Kembar beserta relief laki-laki perempuan yang melambangkan kesetiaan itu bahkan ada hingga sekarang.

Aidan ku sayang selalu bersemangat menjelajah kompleks candi-candi hingga masuk ke setiap sudut candi.







foto candi banyunibo dan candi ijo sudaah ya..
*ini curi-curi akses wifi saat di site lumut balai ^^

Maria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar