kali ini saya berada di warnet, kafe Luxury di daerah kota jogjakarta.
disinilah tempat saya mengerjakan tugas pekerjaan saya, selama satu setengah
tahun tinggal di Yogyakarta menyepi dari rumah.Saya menulis kembali disini, karena dalam hitungan hari saya akan
meninggalkan kota yang berhati nyaman ini, pindah lagi ke kota baru, Pekanbaru,
Riau.
iya... tepatnya sejak bulan Juli 2016, 4 hari setelah lebaran idul fitri,
kami bertiga (saya, suami dan anak saya) pindah dari Pemalang ke Yogyakarta,
karena suami saya melanjutkan kuliah di Yogyakarta, tepatnya di UGM. banyak suka dan duka yang saya dapati selama di Yogyakarta (lebih banyak
suka nya by the way.. ) tapi.. ditulisan saya kali ini saya ingin menuliskan
hal-hal indah tentang Yogyakarta, sebagai salam perpisahan saya sebelum
meluncur...
iya... ke jogja kami akan kembali...
akan kubawa kembali suami dan anak-anak ku kejogja lagi,, suatu saat nanti..
insya Allah..
Ke jogja ku kan kembali ini akan saya bagi menjadi beberapa part, wisata candi, pantai, museum, bahkan perjalanan kami bertiga kuliah. meskipun tidak ada review mengenai transportasi, karena selama ini kami memakai kendaraan pribadi, hopes you will enjoy it!
Part I - Wisata Candi
Candi Prambanan
Sepertinya ada 3 atau 4x kami ke prambanan selama
1.5 tahun kami tinggal di jogjakarta. Yang pertama, sekedar membawa aidan
bertamasya sejarah untuk pertama kalinya kesana, karena tentu saja kami berdua
sudah pernah kesana sebelumnya saat masih pacaran. Kompleks candi prambanan
tidak pernah membuat saya merasa bosan. Selain arealnya yang sangat luas dan
banyak candi2 disekitarnya, pemandangannya juga sangat indah. Sangat indah.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Candi
prambanan atau sering kali
dipanggil dengan nama candi Roro Jonggrang merupakan
salah satu candi yang terletak di Indonesia dan merupakan salah satu tempat
tujuan wisata yang sangat menarik untuk di kunjungi. Dikompleks
candi prambanan ini, ada juga candi2 yang lain, seperti candi sewu, yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan kereta
Kisah candi prambanan
Kisah candi prambanan
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Dikisahkan
bahwa Kerajaan Pengging merupakan sebuah kerajaan Hindu di Jawa yang sangat
maju dan rakyatnya pun sangat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang merupakan
Raja Pengging, seorang raja yang sangat baik hati dan bijaksana, memerintah rakyatnya dengan sangat adil yang membuat Kerajaan Pengging menjadi
damai dan sangat makmur. Raja Damar Moyo memiliki seorang putra bernama Bandung
Bondowoso yang sangat perkasa dan gagah berani.
Sementara
di bagian lain lagi, Kerajaan Boko merupakan
sebuah keraton yang masih berada di bawah wilayah kerajaan Pengging. Keraton Boko ini diperintah oleh seorang raja bernama Prabu
Boko, yang dikenal sebagai seorang raksasa bengis dan
kejam berwajah menyeramkan, dan juga gemar memakan daging manusia dan konon juga
sangat dikenal sebagai raja yang lalim, kejam, dan sangat semena-mena dalam
memerintah kerajaannya. Prabu Boko memiliki seorang puteri yang sangat cantik
jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, dan seorang
patih kepercayaan bernama Patih Gupala yang juga berwujud seorang raksasa
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Roro Jonggrang marah bukan kepalang mendapat kabar bahwa ayahnya
telah dibunuh oleh Bandung Bondowoso.Tatkala
Bandung Bondowoso tiba di Keraton Boko dan melihat
ternyata puteri Prabu Boko sangat cantik rupawan dan sangat menggoda
membuat Bandung Bondowoso jatuh hati serta berniat mempersuntingnya. Puteri Roro Jonggrang pun mengatakan bahwa dia
bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, dengan 2 syarat : yaitu (1) Membuat
sebuah sumur Jalatunda, dan (2) Mendirikan 1000 Candi dalam waktu satu
malam
Pada akhirnya
Sang Pangeran pun bersedia memenuhi kedua persyaratan tersebut. Di mulailah dia
membangun sumur Jalatunda. Setelah selesai
di buat, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk masuk ke dalam sumur
dan memerintahkan Patih Gupala untuk menimbun sumur dengan tanah dan
mengubur hidup-hidup Bandung Bondowoso di dalamnya. Ternyata usaha
Roro Jonggrang dan sang patih tidak berjalan lancar, Bandung Bodowoso berhasil menyelamatkan diri keluar dari
dalam sumur.
Bandung Bondowoso bersedia memenuhi
persyaratan yang kedua. Permintaan
untuk membangun 1000 candi dalam waktu semalam bukanlah perkara yang mudah bagi
Bandung Bondowoso meski ia terkenal sangat sakti. Lantas dia pun mengerahkan
segala kekuatannya dan meminta bantuan para Jin untuk membuat 1000 candi
untuknya, dan para jin pun bersedia membantu. Mengetahui bahwa Bandung
Bondowoso meminta bantuan jin, Roro Jonggrang yang memang sebenarnya hanya
ingin mengalahkan Bandung Bondowoso dan tidak rela bila Bandung Bondowoso bisa
menyelesaikan 1000 candi dalam semalam, Roro Jonggrang memutar otaknya dan
mengeluarkan siasat untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso
membangun 1000 candi, ia meminta bantuan para gadis dari keratonnya. Gadis-gadis itu diperintah untuk membakar jerami dan menumbuk lesung padi. Jerami pun dibakar agar lagit terlihat terang
seperti pagi saat matahari mulai terbit, kemudian lesung-lesung dipukul agar
ayam berkokok pertanda pagi sudah tiba.
Saat mendengar suara lesung-lesung yang dipukuli, maka ayam-ayam jantan pun bangun dan mulai berkokok semua karena mengira bahwa pagi telah tiba. Sementara para jin yang sedang bekerja membangun candi melihat langit mulai terang dan ayam-ayam jantan mulai berkokok-kokok, juga mengira bahwa hari telah pagi, sehingga menghentikan pekerjaan mereka membangun candi.
Saat mendengar suara lesung-lesung yang dipukuli, maka ayam-ayam jantan pun bangun dan mulai berkokok semua karena mengira bahwa pagi telah tiba. Sementara para jin yang sedang bekerja membangun candi melihat langit mulai terang dan ayam-ayam jantan mulai berkokok-kokok, juga mengira bahwa hari telah pagi, sehingga menghentikan pekerjaan mereka membangun candi.
Melihat para
jin yang tiba-tiba berhenti bekerja karena di kira hari telah pagi, Bandung
Bondowoso pun terkejut dan curiga dengan yang terjadi. Lalu Bondowoso memanggil
Roro Jonggrang untuk menghitung seluruh candi yang telah jadi dibangun
tersebut. Setelah dihitung jumlahnya, ternyata candi yang telah selesai dibuat
hanya berjumlah 999 buah. Menyadari tipu muslihat dari Roro Jonggrang, Bandung
Bondowoso pun murka dan akhirnya mengutuk Puteri Roro Jonggrang menjadi candi
yang ke 1000. Sungguh ajaib, seketika itu juga tubuh Puteri Roro Jonggrang
berubah menjadi patung batu. Bukan hanya itu saja Bandung Bondowoso juga
mengutuk para gadis yang telah membantu muslihat Roro Jonggrang menjadi perawan
tua dan seumur hidup mereka tidak pernah menikah.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
.
.
.
Candi ini salah satu candi yang sangat ikonik
dengan Yogyakarta. Sejak pertama kali datang candi ratu boko masuk dalam daftar
list yang wajib untuk dikunjungi. Setiap saat saya membujuk suami saya untuk
datang kesana. Dan ya.. pernah kami sudah sampai digerbang candi ratu boko yang
dibawah, akan tetapi tidak jadi. Karena mikir untuk naiknya bakal susaaah
sekali. Suami saya.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Candi Ratu Boko merupakan sebuah situs peninggalan
bersejarah yang berupa reruntuhan bangunan menyerupai candi. Bangunan ini
sangat penting peranannya dalam perkembangan sejarah dinasti Hindu di Indonesia
terutama di Jawa. Candi Ratu Boko atau Candi Boko faktanya bukan benar-benar
sebuah candi, akan tapi sebenarnya adalah sebuah istana atau keraton, sehingga Ratu Boko juga sering disebut sebagai Keraton Ratu Boko dalam
Sejarah candi ratu boko.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Hingga akhirnya, entah kenapa, sepertinya berkaca pada pengalaman naik ke candi ijo yang ternyata tidak se-seram yang dibayangkan, akhirnya suami saya setuju kita berpiknik ke candi ratu boko.
Iya piknik.
Karena kami sedia perlengkapan tempur. Hingga bawa makanan berat ringan buat bertamasya keluarga. Dan emang worth it banget. Areal candi nya luas, sejuk dan pemandangannya indah. Meskipun saya masih lebih suka dengan candi prambanan dan posisi keduanya candi borobudur.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Selain foto di situs ratu boko, ada satulagi spot foto yang sangat indah pemandangannya.
Saya suka sekali berwisata ke situs2 sejarah dan alam. Sayangnya kami berfoto hanya bermodalkan kamera HP saja, sehingga kurang begitu mantap hasil jepretannya. Saat itu ada juga yang sedang foto pre wedding, foto duduk di kursi potongan pohon, dengan latar belakang gunung merapi. Disitu saya merasakan, betapa gunung merapi banyak memberikan manfaat bagi penduduk jogja dan sekitarnya, bahkan ker km km jauhnya.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Foto berlatar belakang candi ratu boko yang berlatar belakang kota jogjakarta dan langit yang biru cerah, sangat cantik.
Kisah Ratu boko
Dalam sejarah candi ratu boko nama Ratu Boko atau y Ratu Baka memiliki sedikit sejarah atau legenda. Nama Istana ratu Boko atau Keraton Ratu Boko diberikan pada reruntuhan situs ini karena diyakini bahwa ini adalah keraton dari seorang raja Mataram bernama Ratu Boko. Ratu Boko diyakini adalah ayah dari Roro Jonggrang yang ada dari legenda atau dongeng kisah cerita Roro Jonggrang.Sekilas tentang sejarah candi ratu boko, situs yang juga peninggalan kerajaan mataram kuno ini bermula dari seorang belanda bernama H.J. De Graff. Pada abad ke 17 yang mencatat bahwa orang-orang Eropa yang datang ke Jawa menginformasikan adanya peninggalan sejarah purbakala. Mereka menerangkan bahwa telah ditemukan reruntuhan bangunan istana di Bokoharjo.
Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno (abad ke-8), Ratu Boko telah
digunakan oleh dinasti Syailendra (Rakai Panangkaran) jauh sebelum zaman raja
Samaratungga (pendiri Borobudur) dan Rakai Pikatan (Pendiri Prambanan). Terdapat beberapa beberapa versi lain mengenai kisah ratu baka yang berbeda dan masih dipertanyakan sebenarnya apakah fungsi dari situs candi ini. (dikutip dari:https://www.slemanonline.com/sejarah-candi-ratu-boko.html)
Candi Borobudur
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9.
Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti
Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari
wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun
824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan
Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek
yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari
6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan
sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa
stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa
terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu
sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan
menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di
tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk
struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir
manusia.
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan
tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan
filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian
menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi
binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses
ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan
akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini
berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh
Candi Borobudur.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Kali kedua aidan ke jogjakarta saat atuk - kakek muda aidan berlibur ke jogja untuk pertama kali. saat itu saya sedang ke palembang, jadi nda bisa ikut wisata. karena pengalaman bawa naik aidan naik itu luarbiasaaa.. dan single fighter sementara tanpa saya, jadinya aidan tidak ikut naik..
yang kedua ini aidan naik delman keliling candi borobudur, pak sais nya pakai baju batik bunga-bunga dan blangkon. trus, seperti biasa kalau naik delman, tanpa sungkan aidan duduk didepan sebelahan sama itu bapak sais..
Candi Ijo
Candi
ijo, awalnya tidak begitu top ten list dalam daftar saya. Karena ketinggian
lokasinya itu.. kami pikir mendakinya bakalan luar biasa. Rupanya... akses
jalan aspal untuk dilalui mobil hingga ke halaman candi. Ini jogja bro.. dimana
pariwisata menjadi produk andalan, sehingga fasilitas dan akses ke areal wisata
sangat memadai.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Situs
candi ijo merupakan candi tertinggi di jogja, Candi
Ijo ditemukan di perbukitan Ijo, yang berada di dusun Groyokan, kelurahan
Sambirejo, Kecamatan Prambanan, sleman Yogyakarta 11’.00 32.86 BT-46’55 LS dan
375 Dpl. Sebutan
ijo atau hijau yang pertama kali dalam prasasti Poh yang
berasal dari tahun 906 Masehi. Disebutkan bahwa dalam prasasti tersebut
bahwa ada seseorang yang berasal dari desa ijo yang menghadiri upacara
keagamaan. Bhunmyinya ahÃla sebagai berikut: “Anak wanua i Luang hijo i
“ (dikutip dari: https://wisatasejarah.wordpress.com/2010/07/14/sejarah-candi-ijo/ dan http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_ijo)
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Pemandangan dari lokasi candi ijo memang sangat indah,
menyuguhkan pemandangan kota jogja dari atas. Kota jogja yang seakan diselimuti
kabut dan awan2. Karena kami melihat dari ketinggian.
Dataran tempat kompleks candi ijo berada luasnya sekitar 0,8 ha, namun diperkirakan bahwa sesungguhnya kompleks Candi Ijo jauh lebih luas dari lahan yang sudah dibebaskan pemerintah tersebut. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa ketika lereng bukit Candi Ijo di sebelah timur dan sebelah utara ditambang oleh penduduk, masih banyak ditemukan artefak yang mempunyai kaitan dengan candi.
Dataran tempat kompleks candi ijo berada luasnya sekitar 0,8 ha, namun diperkirakan bahwa sesungguhnya kompleks Candi Ijo jauh lebih luas dari lahan yang sudah dibebaskan pemerintah tersebut. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa ketika lereng bukit Candi Ijo di sebelah timur dan sebelah utara ditambang oleh penduduk, masih banyak ditemukan artefak yang mempunyai kaitan dengan candi.
Kompleks
Candi Ijo adalah kompleks percandian yang berteras-teras dan semamkin me
ninggi pada sisi timar dengan bagian pusat candi. Pola candi semacam ini
berbeda dengan pola–pola candi yang ada di dataran prambanan. Kebanyakan
kompleks percandian memusat ke tengah misalnya candi Prambanan / juga candi
Sewu. Hal ini didasri oleh konsep penataan ruang yang bersifat kosmis
dengan pusat berupa puncak gunung maru sebagai tempat tinggal para Dewa.
Bangunan candi induk berdiri di atas kaki candi yang berdenah dasar
persegi empat. Pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terletak di
pertengahan dinding sisi barat, diapit dua buah jendela palsu. Di atas
ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala bersusun. Sebagaimana yang
terdapat di candi-candi lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kedua kepala
Kala tersebut tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Di atas ambang
kedua jendela palsu juga dihiasi dengan pahatan kepala Kala bersusun.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Konon untuk membangun candi ini tidak hanya digunakan batu-batu dari Gunung Merapi yang terdapat di lokasi candi, namun juga batu sejenis yang didatangkan dari berbagai tempat.
Di bagian barat kompleks, menghampar ke arah kaki bukit terdapat reruntuhan sejumlah candi yang masih dalam proses penggalian dan pemugaran.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Candi banyu nibo
Candi
banyunibo ini dekat juga dengan Candi ratu boko . Kompleks candi yang tidak begitu terkenal, karena mungkin kompleks
candinya kecil saja.. tidak terlalu luas dan hanya satu bangunan candi. Yang
membuat candi banyu nibo berbeda dengan candi candi lainnya adalah bahwa dalam
candi ini terdapat jendela di keempat sisinya. Ada lubang yang keluar selain
pintu masuk, seperti jendela.
Candi Banyunibo merupakan salah satu kompleks percandian Buddha yang
terletak di sebelah selatan Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini
dibangun di suatu dataran yang luas, yang dikelilingi oleh bukit-bukit
di sebelah utara, timur, dan selatan.
Candi ini terdiri atas satu candi induk yang menghadap ke barat dan enam candi perwara berbentuk stupa yang disusun berderet di selatan dan timur candi induk. Ukuran masing-masing fondasi stupa hampir sama, yaitu 4,80 x 4,80 meter. Candi induk berukuran 15,325 x 14,25 m dan tinggi 14,25 m. Kaki candi dengan tinggi 2,5 m itu dibangun di atas lantai batu. Pada sisi barat kaki candi, terdapat tangga masuk. Pada masing-masing sudut kaki candi dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai atas kaki candi dan berfungsi sebagai saluran air hujan.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Candi ini terdiri atas satu candi induk yang menghadap ke barat dan enam candi perwara berbentuk stupa yang disusun berderet di selatan dan timur candi induk. Ukuran masing-masing fondasi stupa hampir sama, yaitu 4,80 x 4,80 meter. Candi induk berukuran 15,325 x 14,25 m dan tinggi 14,25 m. Kaki candi dengan tinggi 2,5 m itu dibangun di atas lantai batu. Pada sisi barat kaki candi, terdapat tangga masuk. Pada masing-masing sudut kaki candi dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai atas kaki candi dan berfungsi sebagai saluran air hujan.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Tubuh candi berukuran lebih kecil dari
kakinya, sehingga di sekililing tubuh terbentuk lorong yang disebut
selasar. Di sisi barat candi, terdapat penampil dengan tangga di
tengahnya, berfungsi sebagai jalan masuk atau pintu menuju bilik candi.
Pada dinding
bilik sisi utara, timur, dan selatan terdapat relung-relung yang
menonjol dan berbingkai dengan hiasan berbentuk kala-makara, juga pada
ambang dan bingkai pintunya. Relung tersebut berfungsi sebagai tempat
arca. Pada dinding luar pintu masuk terdapat hiasan yang menggambarkan
tokoh-tokoh awam yang belum diketahui identitasnya.
Relief pada bilik
pintu masuk sebelah selatan, menggambarkan seorang tokoh laki-laki, di sebelah kirinya
terdapat seorang pengiring (pariwara) dalam sikap duduk (ardha
paryangka) diperkirakan sebagai Dewa Kuwera. Pada dinding sebelah utara
terdapat relief seorang tokoh perempuan dikerumuni oleh anak-anak yang
menggambarkan Dewi Hariti, yaitu dewi kesuburanKedua relief tersebut menggambarkan
Hariti, dewi kesuburan dalam agama Buddha, dan suaminya, Vaisravana. Pada dinding luar tubuh candi terdapat arca Boddhisatwa.
Candi Plaosan
Candi plaosan dekat sekali dengan perumahan warga, saya membayangkan.. bagaimana rasanya ya jika kamu membuka pintu setiap hari langsung melihat candi.. candi ini candi kembar di jalan menuju kompleks candi prambanan. belum terlalu ramai disini. sebenarnya ada 2 candi (kembar) yang satunya lebih ramai karena persiis ditepi jalan. kalau yang kami datangi ini, agak masuk sedikit di perumahan warga
Candi Plaosan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, raja Mataram
Kuno dari Wangsa Sanjaya (840-856). Candi itu dibagi menjadi dua
bagian; Candi Plaosan Lor (utara) dan Candi Plaosan Kidul (selatan) yang
hanya dipisahkan oleh jalan kecil 20m. Candi Plaosan memiliki teras
berbentuk segi empat, tempat semedi, dan dikelilingi parit buatan
berukuran 440m x 270m yang berfungsi untuk menurunkan air tanah
di kompleks candi agar tanah menjadi lebih padat.
Kisah candi plaosan
Berbeda dengan kisah cinta dalam legenda candi prambanan yang menyedihkan, candi plaosan disebut-sebut sebagai kisah cinta yang paling romantis.seperti yang saya kutip dari: http://jogjig.com/candi-plaosan-kisah-candi-paling-romantis, romantisme ini berkisah mengenai Rakai Pikatan yang telah mempersembahkan bukti cinta yang tulus – tidak mengenal batasan agama, bangsa, dan budaya.
Berdasarkan prasasti Cri Kaluhunan (842M) Candi Plaosan dibangun oleh
Ratu Sri Kaluhunan atas dukungan dari Raja. J.G.de Casparis
berpendapatan bahwa yang dimaksud Ratu Sri Kaluhunan disini adalah
Pramodyawardani, putri raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.
Sedangkan yang dimaksud dengan Cri (Raja) disini adalah Rakai Pikatan
dari Wangsa Sanjaya. Dalam sejarah kerajaan Mataram Kuno, wangsa
Syailendra adalah pengikut setia agama budha sedangkan wangsa Sanjaya
pengikut setia agama hindu. Mereka berdua menikah, saling mencintai dan
masih mempertahankan kesetiaannya pada agama masing-masing.
Perbedaan agama dan ideologi yang berbeda tidak lalu memisahkan mereka, tetapi justru saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain. Rasa cinta mereka tertuang dalam arsitektur candi Plaosan, candi budha yang mendapatkan nuansa arsitektur hindu. Dua Candi Kembar beserta relief laki-laki perempuan yang melambangkan kesetiaan itu bahkan ada hingga sekarang.
Aidan ku sayang selalu bersemangat menjelajah kompleks candi-candi hingga masuk ke setiap sudut candi.
foto candi banyunibo dan candi ijo sudaah ya..
Candi Plaosan
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Kisah candi plaosan
Berbeda dengan kisah cinta dalam legenda candi prambanan yang menyedihkan, candi plaosan disebut-sebut sebagai kisah cinta yang paling romantis.seperti yang saya kutip dari: http://jogjig.com/candi-plaosan-kisah-candi-paling-romantis, romantisme ini berkisah mengenai Rakai Pikatan yang telah mempersembahkan bukti cinta yang tulus – tidak mengenal batasan agama, bangsa, dan budaya.
![]() |
dokumentasi pribadi: Maria Ulfah |
Perbedaan agama dan ideologi yang berbeda tidak lalu memisahkan mereka, tetapi justru saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain. Rasa cinta mereka tertuang dalam arsitektur candi Plaosan, candi budha yang mendapatkan nuansa arsitektur hindu. Dua Candi Kembar beserta relief laki-laki perempuan yang melambangkan kesetiaan itu bahkan ada hingga sekarang.
Aidan ku sayang selalu bersemangat menjelajah kompleks candi-candi hingga masuk ke setiap sudut candi.
foto candi banyunibo dan candi ijo sudaah ya..
*ini curi-curi akses wifi saat di site lumut balai ^^
Maria
Maria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar