Selasa, 24 Oktober 2017

curhat sekolah aidan - Kelas tumbuh kembang



Bias Full day School

Minggu–minggu pertama kami di jogja, targetnya adalah mendapatkan sekolah untuk anak kesayangan kami, Muhammad Aidan Aqila Warman. Disinilah kami merasakan perjuangan mencari sekolah yang sesuai, cocok, yang bisa mengakomodir ke spesialan aidan. 

Ya.. Aidan ku saat itu belum berbicara (speech delayed) bahkan sampai sekarang saat usianya lebih dari 5 tahun. Saya tidak tahu harus menjawab apa setiap ada yang menanyakan kenapa anak saya belum berbicara. Pun dengan bermacam-macam tawaran hipotesis yang mereka sebutkan. Bertahun-tahun sudah saya hidup dengan menyalahkan diri sendiri, jauuuh didalam hati saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Bertahun-tahun saya menahan diri dengan luar biasa. Hingga sering tangis saya bisa langsung meledak dimana saja saat saya sudah tidak bisa lagi menahannya.

Kehidupan saya yang lebih tenang dan damai dari jugment orang mulai saya rasakan saat kami pindah ke jogjakarta – saya sedang menyelesaikan tesis S2 saya di UNDIP, dan suami saya masuk semester 1 S2 UGM – itulah mengapa, kali ini jogja menjadi sangat berarti buat saya. Disinilah saya mendapat ketenangan, setelah bertahun-tahun saya seperti hidup dalam cengkeraman kegelapan.

BIAS. Sekolah ini pertama kali kami dengar dari kakak lelaki saya, mas iin. Saat libur lebaran 2016 dan kami mengutarakan pindah ke jogja, kakak saya merekomendasikan Bias. Dan terimakasih atas rekomendasinya.. proses hunting sekolah aidan dari awal memang saya tidak tujukan ke sekolah umum. Saya mengincar sekolah2 alam, seperti konsep sekolah ayah edi, sebelum saya tau bias. Sekitar 3 sekolah kami datangi survey, jogja green school, sekolah alam, dan bias.

Di jalan kaliurang, terdapat 2 papan iklan sekolah bias tepat dipinggir jalan. Kesitulah kami awalnya, saat itu masih libur semester. Akan tetapi ada para ustadzah sedang piket kebersihan sekolah dan persiapan masuk. Kami langsung janjian waktu untuk mendaftar program identifikasi. Ketika itu, saya sangat terharu, serasa AKHIRNYA ada yang mengerti saya dan tidak menyalahkan saya atas kondisi aidan. Hanya karena perkataan ini: ‘kita tidak usah mencari-cari penyebab dimasa lalu kenapa aidan seperti ini. Yang penting adalah bagaimana sekarang kita bisa mengungkit kemampuan aidan yang kurang menjadi meningkat sesuai pertumbuhannya; dan memfasilitasi kelebihannya agar terarah’. Kenapa. Ustadzah ini baru bertemu dengan kami. Dan tidak kenal. Tidak menyakiti. Kenapa mereka, yang seharusnya sangat mengenal saya luar biasa perkataan dan sikapnya terhadap kami berdua.
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Saat proses identifikasi itu kami direkomendasikan ke bias wirosaban – 1 jam perjalanan dari kaliurang. Di bias wirosaban aidan di observasi 3 hari, untuk menentukan kelas mana yang cocok untuk aidan masuki. Apakah kelas reguler, special school, atau kelas tumbuh kembang. Singkat cerita hasil assessment aidan menetapkan aidan di kelas KTK. 1 minggu pertama saya menunggu aidan sekolah, ikut didalam kelas. Dengan tujuan agar para ustadzah tau mengenai tabiat, kebiasaan, pendekatan dan penanganan aidan selama ini – atau istilahnya ya agar ustadzahnya tau aidan bagaimana.


Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Sekitar lebih dari 1 bulan dilewati dengan menangis, tidak mau ditinggal. Banyak effort dan rasa cemas dibulan2 awal aidan sekolah. Luar biasa.Singkat cerita, beginilah kebiasaan aidan 
Begitu sampai disekolah, langsung masuk mengambil bebek mainan. Iya karena aidan punya mainan bebek dulu pas bayi dan dirumah simbah. Dijogja belum ada...




Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah










Memegang 5 barang berwarna warni cerah, terrmasuk sikat gigi. Kemana mana membawa sikat gigi 5 warna, bahkan saat tidur... katanya itu terkait kemampuan taktil aidan, aidan lebih nyaman saat tangannya memgang sesuatu..

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Tidak bisa diam.
Tidak bisa duduk bahkan hanya untuk 5 menit.. maunya berdiri lari kesana kemari.. anak2 ktk aktif semua,, pas awal aidan masuk banyak anak2 baru yang belum terkendali aturan seperti aidan, saya ingat sekali saat waktunya saya jemput – jam 11 siang, umi dan ustadzah seperti habis nafas, pasang muka mo pingsan kelelahan. Haha. Iyalah. Saya mamahnya pegang 1 anak ajaaaaa luar biasa, apalagi 12 anak. Ahahaha..
Kadang, orang lain dengan jahatnya bilang gini: “ah. Dasar kamunya aja malas, lemah. Semua orang punya anak ya gitu. Dan blaa...blaa...blaa...” 
hah. Are u kidding me?! 

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Memanjat disini tidak dilarang, justru difasillitasi... 



agak bersyukur mengetahui selama ini saya tidak salah. saya disebut permisif karena membiarkan aidan begini begitu termasuk memanjat dan melompat. katanya: kalau ibu lain pasti melarang dan marahin, kalau kamu, malah dikasih fasilitas alas kasur buat landasan melompat, dan ngasih aba-aba satu dua tiga.

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

Aidan itu luar biasa. 
Diumurnya yang masih balita, harus melalui banyak hal, sudah harus keluar masuk ruang dokter, rumah sakit, dari satu terapi ke terapi yang lain, perjalan sekolah 1 jam, diet makanan2 kesukaan dia, dll. Tidak bisakah anda melihat dan merasakan, bagaimana effort yang sudah kami lakukan selama ini?  Tidak bisakah anda melihat Anakku dengan pandangan menyipit jahat? Tidak bisakah anda menahan mulut anda untuk berkata yang menyakitkan? Tidak bisakah anda menahan diri untuk tidak membiarkan aidan mendengar anda menghina dan menyebut kekurangannya?

Aidan itu segalanya bagi saya. segalanya.



Ada satu dokter di bias, dah sepuh. Tapi saya bersyukur sekali bertemu beliau, dr Roem, psikiatri. Saat orang bertanya dan saya jawab psikiatri, selalu wajahnya berubah seakan menyebut “what?? Psikiatri? Dokter jiwa? Gila atau ga normal anak kamu??” you know? Saat saya jemput aidan dan dikabari dr Roem meninggal, selama perjalanan dari wirosaban pakai gojek-sebelum pandai naik mobil-ke kaliurang saya menangis. Hancur hati saya, entah siapa lagi kami bisa mendiskusikan aidan. Begitu sulitnya saya selama ini mencari dokter yang Mengerti.
Aaahhh... sudahlah curhatnya.

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Yang saya suka dari sekolah aidan adalah ke islamannya yang kental. Anak tk suda diajarkan pengenalan tauhid dengan cara yang mudah. Membiasakan diri, dari sinilah pandangan saya berubah.. saya tetap tidak ingin memasukan aidan ke sekolah2 umum, tetapi minimal sekolat IT. Insyaallah Allah akan memampukan kami untuk bisa memberikan yang terbaik. 
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Suka main ayunan
memanjat-manjat dan petakilan saat jam istirahat


Yang kedua adalah satu kelas maksimal 15 orang, tapi belum pernah. Paling ramai 13 anak saja, dengan 2 ustadzah dan 1 umi. Ditambah lagi dengan pendamping khusus aidan, pengawasnya 4 orang jadinya. Iya, ada satu pendamping (buddie) karena aidan belum bisa dilepas sendiri, dan sulitnya aidan dulu dekat dengan perempuan. Pendamping aidan laki-laki. Program pendamping ini disarankan oleh dr roem (alm), dan alhamdulillah bermanfaat sekali. 










Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah









Anak anak sedang meronce, membuat pakarya dengan manik-manik. tujuannya, melatih atensinya, ketelitian mata dan kesabaran. aidan sangat senang meronce..


Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

Anak-anak bermain lego. sibuk sendiri sendiri. Ada yang hobinya membuat lego unutk senapan, salin tembak menembak, serasa perang dunia.. hahaha anak-anak bermain lego. sibuk sendiri sendiri.

ada yang hobinya membuat lego untuk senapan, salin tembak menembak, serasa perang dunia.. hahaha 




Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah



Belajar motorik, bernyanyi dan menari mengikuti ustadzah

Yang menyenangkan dari sekolah aidan adalah kegiatan berenang dan PKL keluar setiap bulannya. Serasa tamasya setiap 2x sebulan. Haha.. 

Diawal awal saya selalu ikut serta piknik sekolah aidan, keliling jogja. Secara sekilas, selama 3 semester aidan sekolah aidan sudah PKL kebanyak tempat, diantaranya:


Musium Dirgantara Indonesia

Di musium ini dalam rangka lomba 17 agustus, beberapa hari sebelumnya sekolah sudah memberikan surat pemberitahuan mengenai lomba dan barang apa saja yang harus dibawa. Masa-masa awal sekolah saya hampir selalu mendampingi aidan sekolah. Kami berbagi banyak quality time, tidak hanya pada akhir minggu. 

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Kami berangkat bersama-sama menggunakan bus sekolah bias, setelah sebelumnya pembukaan dan ikrar di halaman sekolah. Selama perjalanan didalam bis ustdzah memimpin doa perjalanan dan artinya, kemudian mengisi waktu dengan mengaji, pilihan anak-anak sendiri. Jadi satu persatu anak dalam bis akan dipanggil dan diberikan mik/toa, diberi pilihan mai mengaji atau menyanyi, ngaji/nyanyi apa, trus dipersilahkan ngaji dan menyanyi. Bergantian. Ada yang belepotan, ada yang cedal, ada yang bahkan Cuma megang toa nya aja, tapi semua diberi kesempatan dan tidak pilih kasih. Kalau acaranya jalan-jalan begini, anak2 antusias. Lihat bis aja dah pada bersorak, termasuk aidan sudah main jalan aja menuju bis.. haha

Dimusium PT DI awalnya anak-anak lomba, bermacam-macam lomba. Ada lomba mengambil dan memasukkan bola berwarna-warni, memasukkan tongkat bendera ke botol, memecahkan balon air, memegang dan memindahkan ikan. Lucu. Ramai. Menyenangkan.


Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Area halaman musium banyaak sekali pesawat2 yang sudah dimusiumkan. Aidan tentu saja, dengan bersemangat mengeksplor dari satu pesawat ke pesawat lain. Sibuk berjinjit-jinjit untuk memegang kepala pesawat tempur, sibuk mengamati roda pesawat yang besar dan tinggi setinggi aidan, sibuuuk mendorong2 pintu pesawat dan mencari celah untuk masuk pesawat. Haha. Aidan. Itukan pesawat sudah pensiun, sudah ditutup permanen. Bukan mau terbang.. haha

Taman Sari
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Kami baru saja piknik ke taman sari, sebelum acara PKL aidan kesini. Jadi jalan-jalannya saya sudah tau. Anak2 ini memang senang sekali PKL, jalan jalan. Kami ke taman sari diantar papa aidan, saya mendampingi. Sampai taman sari sembari menuju anak-anak yang lain datang, ustadzah mengajak berjalan jalan. keliling kompleks luar taman sari, karena anak2 TK KTK sudah sangat bersemangat. Jadilah diarahkan semangatnya untuk berjalan jalan sambil bernyanyi. Lucu.
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Setelah kumpul semua, anak2 bss dan SD KTK kami istirahat dan briefing diaula sebelum melanjutkan tur menjelajah.





Aidan ceria sekali. Bermain kejar-kejaran bersama teman-temannya. Lega nya hati saya melihat aidan sudah dapat beradaptasi dan bermain bersama teman-temannya. alhamdulillah




Musium Gunung Merapi

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
PKL kali ini bakalan langsung ke 2 tempat, karena bulan kemarin belum ada PKL – banyak acara sekolah. Jadi PKL nya ke Musim gunung merapi di kaliurang dilanjutkan ke musium soeharto di gamping. Uh. Capek banget. Jarak dari sekolah ke kaliurang, lanjut ke gamping. Lanjut ke rumah. 

 Foto keseruan kami sebelum PKL. 

anak-anak ini selalu ceria saat dibilang mau jalan. haha




Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
setelah turun dari bis dilapangan parkir, kami sempatkan untuk berfoto bersama. kata papa e aida, ga ada yang bener. Lihatlah, semua anak  dipegang erat oleh walinya masing-masing. karena mereka bisa langsung lari kesana kemari begitu lepas. tidak hanya aidan. haha!




Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

Musium ini terdiri dari 2 lantai, lumayan luas, tapi sayang atap-atapnya sudah pada rusak dan banyak bekas bocor dimana mana. Musium ini berisi tentang kejadian erupsi merapi dari rahun ke tahun. Masuk pintu ke ruangan utama terdapat miniatur gunung merapi, yang bisa mensimulasikan proses meletusnya gunung merapi. Selagi anak-anak yang lain serius mendengar penjelasan mengenai kejadian erupsi gunung berapi, aidan sibuuuuk mau manjat ke atas gunung merapi. Haha!

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai tahapan proses erupsi gunung merapi, kami menjelajah sekeliling ruangan, sambil dipandu dan dijelasin Pak petugas museum. Setelah keliling di lantai 1 kami lanjut ke lantai 2 untuk menonton bioskop. Film yang diputar tentusaja tentang erupsi merapi dari tahun ke tahun. Saat itu saya tidak menonton sampai selesai, karena aidan sibuk nyari makanan dan ngambil2 makanan mas amsyar. Jadilah saya keluar menuju mobil ambil bekal aidan. didalam musium gunung merapi, banyak gambar-gambar besar mengenai kondisi merapi dari tahun ke tahun. cantik! 


Musium Soeharto

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Sebelum perjalanan pulang dari MGM menuju ke Musium Soeharto, anak-anak beristiraat dan makan snack. Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Sesampainya di musium soeharto, kami berjalan kaki dari parkiran ke musium, papa aidan sudah standby datang menjemput.Kami disambut oleh petugas musium dan disilahkan duduk di aula musium dengan diberikan tontonan film-film pendek yang lucu.

Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah


Musium soeharto tidak terlalu luas, terdiri dari bangunan museum, aula, kolam, serta rumah asli masa kecil soeharto. Kalau isi museum, konsepnya menyerupai taman pintar, tetapi tidak luas.








UPTD Perikanan dan Kelautan Sleman
PKL kali ini saya juga tidak dapat menemani aidan. Lagi-lagi karena saya sedang bekerja. Hikss.. rupanya.. setelah saya menulis blog ini baru terlihat betapa banyak waktu saya dengna aidan yang telah saya lewatkan. Bagaimana bulan depan ini aidan...
Tempat PKL aidan kali ini didaerah kaliurang, dekat dengan rumah. Sehingga aidan tidak datang kesekolah dulu, tapi didrop papa nya – ketemu janjian sama mas anam naik mobil jemputan. Aidan yang dasarnya suka main air dan ikan, ya tentu saja girang sekali disuruh nyemplung kolam pembenihan dan menjaring ikan. Jadi bekal nya nambah, bawa jaring untuk nangkap ikan. haha

Stasiun Kereta Api Solo
PKL aidan ke stasiun kereta api tidak saya dampingi, karena saat itu lagi-lagi saya bekerja. Jadilah aidan hanya didampingi dengan mas anam, pendamping khusus aidan selama sekolah. Agak was-was juga sebenarnya, karena saya tahu dengan pasti bagaimana aidan saat distasiun. Dan kasian juga dengan mas anam. Haha.
PKL diawali dengan ikrar disekolah, kemudian naik bis menuju stasiun dan naik kereta ke solo. Ongkos kereta ke solo Cuma 5000, Sebenarnya cemas sekali, saat melihat copy struk tiket kereta yang hanya 5000 dan tanpa tempat duduk. Pun begitu saat saya browsing mengenari kereta itu. Reviewnya sih menyebutkan ada yang ber ac ada yang tidak. Selalu penuh sesak dan kalau tidak dapat tempat duduk ya berdiri. Tetapi rupanya sekolah sudah booking beberapa gerbong ber ac oleh bias khusus untuk anak2 yang PKL. Jadi alhamdulillah aidan nyaman.
Benar juga, setelah PKL selesai saya mendapat laporan bagaimana aidan saat PKL. Aktif kalau lepas pegangannya bakalan lari kesana kemari dkk. hahaha

Alun-alun Kidul Jogjakarta
PKL di alun-alun kidul ini adalah dalam rangka lomba 17 agustus 2017. Sayang alun-alun kidul berpasir dan berdebu, panas juga. Jadi area lombanya terbatas di daerah yang rindang terlindungi bayangan pohon beringin
 

Kids Fun
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah
Acara ke kids fun ini rutin 1x dalam setiap bulan, untuk berenang yang juga merupakan salah satu program terapi anak-anak TK KTK dan BSS. 
aidan sukaaaa sekali berenang. 
pun begitu dengan teman-temannya. setiap diinfokan ustazah mau berenang, ada yang sampai megangin surat berenangnya, ada yang bicarain berenang aja, dan aidan, tiap liat baju berenang, langsung dipakainya. 2 buah baju berenang, dua-duanya dipakai. anak-anak.
Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

sebelum berenang, anak-anak pemanasan dulu. adasaja yang langsung minta cebur ke kolam. kaya aidan, selalu berontak minta melompat ke air.

tiap acara berenang, aidan selalu didampingi papa nya. karena aidan yang luar biasa, trus sekalian juga papa aidan ikut berenang dan bermain2. haha



Dokumentasi pribadi: Maria Ulfah

kalau ke kids fun pribadi itu, ramai. anak2 besar juga banyak. tapi kalau acara rutin sekolah seperti ini, sepi. dan dibooking sesuai jadwal. jadi aidan dan teman-temannya bisa puas bermain... 

itu foto aidan minum air dari pancuran.. haha




25/10/2017 03.34. bersambung, saya ngantuk dj 
27/10/2017 9.05 saya melanjutkan menulis di angkringan surga... angkringan di kompleks bias. i'm gonna miss this place.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar